BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu
upaya yang dilakukan pemerintah didalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas
yaitu melalui perbaikan di berbagai sektor pendidikan terutama di bidang
wawasan kependidikan dan pemahaman konsep pembelajaran yang mengarah pada
proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Oleh karena itu, pemerintah mempunyai tanggung jawab besar didalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sebagai mana telah diamanatkan
dalam UUD 1945, khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun
2003 BAB I Ketentuan
Umum Pasal 1 (2006: 2) menyebutkan bahwa :
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan
dari pendidikan ini adalah dengan melalui Pembelajaran bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar (SD) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) lebih menekankan keterlibatan anak dalam belajar, hal ini terlihat dalam
standar kompentensi yang harus dikuasai oleh siswa yaitu kompentensi
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis (Depdiknas, 2006:22), khususnya keterampilan dibidang
menulis di SD perlu ditingkatkan guna kelanjutan menulis pada jenjang yang
lebih tinggi.
Kemampuan menulis di SD tidak diperoleh
dari hasil begitu saja akan tetapi memerlukan tahap – tahap pembelajaran yang
membutuhkan waktu yang tidak sedikit tetapi membutuhkan proses yang cukup
lama.proses yang dilakukan oleh siswa dalam melatih menulis dipermulaan yang
secara formal dilakukan melalui pembelajararan bahasa Indonesia yang dimulai
sejak SD. Dalam kurikulum satuan pendidikan
(KTSP) ada empat standar kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
siswa sebagai kemampuan dasar yaitu
kemampuan standar kompetensi mendengarkan, membaca, bercerita, dan menulis.
Standar kompetensi menulis berbeda
dengan jenis keterampilan berbahasa lainnya, yaitu bersifat produktif. Bersifat
produktif artinya kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Sejalan dengan itu Suparno
dan Yunus (2003: 1) menyatakan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan
menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Mulyono (2003: 223) menyatakan
bahwa tujuan menulis untuk anak SD
adalah untuk melatih keterampilan berbahasa dengan baik. Selain itu Akhadiah
(199: 14-15) menyatakan bahwa dengan menguasai keterampilan dasar menulis siswa
dapat: (a) meningatkan kecerdasannya, (b) mengembangkan daya inisiatif dan
kreatif, (c) menumbuhkan keberanian, dan (d) dapat mendorong motivasi mencari
dan menemukan informasi.
Menulis
merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh murid Sekolah Dasar
terutama pada siswa kelas awal yaitu kelas I s/d III. Dengan memiliki kemampuan
menulis, murid dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan, dan pengalamannya ke
berbagai pihak. Di samping itu, murid pun dapat meningkatkan dan memperluas
pengetahuannya melalui tulisan-tulisan. Menurut Tim Prima Pena, (2007: 872)
bahwa tujuan menulis adalah:
(1)
menyampaikan pokok
pikiran atau gagasan kepada para pembaca, (2) memberi informasi tentang suatu
naskah kepada pembaca, (3) memberi hiburan kepada pembaca, (4) mempengaruhi
pembaca atas argumentasi atau pendapat yang diungkapkannya melalui tulisan.
Untuk dapat terlaksananya pembelajaran
menulis dengan baik pada jenjang pendidikan di SD diperlukan guru yang terampil
untuk merancang dan mengelola proses pembelajaran, seperti yang tercermin
dalam rambu-rambu pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
Rambu-rambu tersebut antara lain guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan
strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar baik secara mental, fisik
dan emosional. Disamping itu guru sebagai pelaksana dari proses pembelajaran
juga harus memperhatikan cara agar siswa lebih aktif secara mental, fisik
maupun emosional.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam proses
pembelajaran agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya meningkatkan keterampilan menulis cerita di kelas III yaitu dengan
menggunakan media gambar seri dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Sebagai mana di ketahui Peranan media gambar seri dalam
menulis dapat membantu siswa untuk
melihat hubungan antara konsep, peristiwa dan tokoh yang ada dalam pelajaran,
dengan media gambar seri pula siswa lebih mudah melihat hubungan antara
berbagai komponen suatu teori atau isi pelajaran. Dengan bantuan media gambar
seri guru lebih mudah mengatasi hambatan-hambatan yang mengganggu perhatian
siswa di kelas.
Menurut Nasution (2005: 197 ) Pada usia muda anak-anak hanya dapat belajar
efektif berdasarkan benda-benda dan peristiwa yang sebenarnya, kemudian
gambar-gambar juga menjadi efektif setelah anak belajar menghubungkan gambar
dengan dunia kenyataan. Media gambar sangat memperluas situasi stimulus untuk
di pelajari. Gambar-gambar dapat menyatakan hal-hal yang sering sukar
disampaikan dengan kata-kata, namun gambar sendiri sering hanya bermakna bila disertai
oleh keterangan lisan.
Penggunaan
media gambar seri pada pembelajaran dapat mempermudah siswa menerima pelajaran
karena siswa dapat memahami lewat apa yang dilihatnya dalam media gambar itu.
Subana dan Sunarti (2006) menggemukakan bahwa gambar adalah tiruan barang
(orang, binatang,tumbuhan, dan sebagainya). Gambar merupakan media visual dua
dimensi di atas bidang yang tidak transparan. Guru dapat menggunakan gambar
seri untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih
konkret bila diuraikan melalui kata-kata. Melalui media gambar ini, guru dapat menterjemahkan ide-ide abstrak
dalam bentuk yang lebih realistik dengan menggunakan keterampilan menulis.
Menurut Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:124) mengemukakan bahwa media gambar seri
(media visual) adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan . media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide
(film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual
yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film
kartun. Jadi media gambar seri merupakan salah satu jenis media pembelajaran
yang dapat di gunakan oleh guru. Menurut Soekartawi (dalam Amir, 1997: 18)
manfaat media pembelajaran adalah :
(1) Memperjelas informasi atau pesan pengajaran, (2) Memberi tekanan pada
bagian-bagian yang penting, (3) Memperjelas struktur pengajaran, (4). Memberi
variasi pengajaran, (5). Memotifasi proses belajar siswa.
Sedangkan
menurut Amir (2007 : 25) media pembelajaran dapat: (1) Memperjelas materi, (2) Membangkitkan
motifasi, (3) Meningkatkan pemahaman.
Sejalan dengan
pendapat diatas maka, gambar seri adalah media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam menyampaikan pesan sehingga tidak menimbulkan verbalisme, salah
tafsir serta dapat meningkatkan keaktifan dari proses pembelajaran.
Oleh karena itu, peneliti melakukan
observasi langsung di SDN X pada hari kamis tanggal 15 November 2009,
dengan hasil observasi pada umumnya siswa di sekolah dasar tersebut kurang
terampil dalam hal menulis cerita pada pembelajaran bahasa Indonesia, disamping
itu siswa yang mengikuti pembelajaran kurang bersemangat karena guru kurang
melibatkan siswa dalam PBM, hal ini ditemukan peneliti dari hasil observasi
yang dilakukan dalam setting Kelas III di sekolah dasar tersebut yang berdampak
pada kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis, sehingga temuan
peneliti secara umum dapat di uraikan sebagai berikut: (1) guru kadang kala hanya menyuruh siswa menulis
cerita tentang pengalamannya tanpa ada konsep awal yang jelas, tentang menulis
cerita (2) apabila guru mengajar kurang melibatkan siswa secara langsung
dalam KBM yang dilaksanakan dalam
kegiatan menulis cerita, baik secara perseorangan maupun secara kelompok, (3)
jika siswa menulis sebuah cerita berdasarkan pengetahuannya atau hasil dari
pengalamannya, guru kurang memberi bimbingan pada siswa, kearah perbaikan yang
lebih baik, (4) kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa agar
keterampilan menulisnya dapat berkembang,
(5) guru kurang menggunakan media yang sifatnya inovatif dan
kreatif yang melibatkan aktifitas mental, fisik maupun emosional.
Selain dari hasil diskusi yang peneliti
lakukan juga ada nilai awal yang
peneliti peroleh untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan menulis cerita yang dimiliki oleh siswa kelas
III sebanyak 47 orang terungkap bahwa nilai rata – rata siswa kelas III pada
pembelajaran menulis cerita yaitu 6,34 yang seharusnya Nilai rata - rata yang diperoleh
adalah 7. Alasan dari perolehan nilai ini karena pembelajaran menulis cerita
kurang mengaktifkan siswa baik secara mental, fisik maupun emosional sehingga
berakibat pada rendahnya keterampilan menulis cerita siswa kelas III SDN X .
Dari hasil temuan diatas serta uraian
yang peneliti paparkan, menunjukkan bahwa
kurangnnya keterampilan menulis cerita siswa dikelas III karena beberapa
faktor yang telah peneliti sampaikan, dimana faktor utama yaitu kurangnya penggunaan media yang melibatkan
aktifitas mental, fisik maupun emosional, terutama dalam meningkatkan
keterampilan menulis cerita. Jika hal ini dibiarkan terus menerus akan
berdampak negatif bagi siswa yang mana dampak nyata yang dapat kita lihat
adalah rendahnya keterampilan menulis, khususnya dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Oleh karena itu
peneliti bersama guru merencanakan
upaya didalam mengatasi hal tersebut
melalui penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Penggunaan Media Gambar Seri dalam
Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa diKelas III SDN X ”.
Melalui penggunaan media gambar seri dalam proses belajar mengajar khususnya dalam
pembelajaran menulis di sekolah dasar, dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita,
sebagaimana karakteristik siswa sekolah dasar sangat tertarik terhadap sesuatu
hal yang diamati, didengar dan dialaminya secara langsung, karena dapat
menimbulkan kesan bermakna dalam diri individu
siswa.
B. Rumusan masalah
Penelitian ini menerapkan penggunaan media gambar Seri dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan
menulis cerita siswa kelas III. Secara umum permasalahan dalam penelitian ini
adalah: ”Bagaimanakah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan
keterampilan menulis cerita siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
Kelas III SDN X .
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SDN X dengan penggunaan
media gambar seri. Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Mengetahui
penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
siswa di Kelas III SDN X ”
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis
a. Melalui hasil penelitian ini diharapkan
guru Sekolah Dasar dan peneliti
memiliki pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan media gambar Seri
dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita
sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di Sekolah Dasar.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru
Bahasa Indonesia agar dapat menciptakan iklim yang benar-benar menunjang proses
belajar mengajar secara optimal melalui
pengembangan kurikulum pengajaran yang sesuai dengan pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya menulis cerita di kelas III.
c. Hasil
penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan peneliti memiliki inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat
dijadikan sebagai sarana didalam meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia
khususnya pembelajaran bahasa Indonesia dengan penggunaan media gambar seri dalam
meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa Kelas III.
d. Sebagai
tolak ukur dalam menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh demi perbaikan
dalam hal pengajaran tentang menulis cerita di kelas III.
2. Manfaat Praktis
a.
Hasil
penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar mendapat pengalaman secara
langsung menggunakan media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita
dikelas III.
b. Sebagai
gambaran tentang penggunaan media gambar seri didalam meningkatkan keterampilan
menulis cerita siswa di Kelas III.
c. Hasil
penelitian ini di harapkan peneliti mendapat pengalaman nyata dan dapat
menggunakan gambar seri didalam proses pembelajaran menulis cerita di kelas
awal jika menjadi guru nanti.
Hasil penelitian ini diharapkan lembaga dapat
menjadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya dan
memberikan pengetahuan tentang keterampilan menulis cerita di Kelas III.
Get out of the casino in a new game: ford escape titanium 2021
BalasHapus› titanium hair dye borgata-escape-t › borgata-escape-t This year, you can enjoy the excitement suppliers of metal of the casino at Blackjack with the most thrilling free ceramic vs titanium online table titanium chain games available on the urban titanium metallic market.